Platform e-commerce global telah mengonfirmasi adanya pelanggaran data yang mengungkap informasi pelanggan, termasuk alamat email, nama pengguna, dan detail pembayaran. Tim respons insiden menyarankan pelanggan untuk mengganti kata sandi segera dan memantau aktivitas akun secara berkala.
Kebocoran data semacam ini sering kali diikuti dengan serangkaian aktivitas berbahaya seperti phishing dan penipuan. Penjahat siber memanfaatkan data yang dicuri untuk mencoba mengakses akun pelanggan di platform lain, terutama jika pelanggan menggunakan kredensial yang sama di berbagai situs.
Selain menawarkan layanan pemantauan identitas secara gratis, platform ini juga menerapkan sistem keamanan tambahan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time. Pakar menyarankan pengguna untuk selalu menggunakan autentikasi dua faktor (2FA) dan menghindari penggunaan kata sandi yang sama di beberapa akun untuk melindungi diri mereka dari potensi risiko lanjutan.